Nasi Pecel Keliling, Tradisi Pagi yang Tetap Hangat di Tawangmangu


 Penjual nasi pecel keliling sedang menyiapkan dagangan di pagi hari di kawasan Tawangmangu. (Foto: Dok. Pribadi)


NewNews - Tawangmangu (25/4/2025). Setiap pagi, di antara sejuknya udara pegunungan Tawangmangu, seorang ibu penjual nasi pecel berkeliling menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki. Dengan perlengkapan sederhana dan semangat yang tak pernah padam, ia menjadi simbol ketekunan dan cita rasa kuliner tradisional yang tetap hidup di tengah zaman modern.

Sosok dibalik kuliner ini adalah bu Parni Dengan pakaian batik dan kerudung sederhana, ia telah berjualan nasi pecel keliling selama lebih dari sepuluh tahun di kawasan pemukiman dan pasar pagi Tawangmangu. Menu andalannya adalah nasi pecel paduan nasi putih, sayuran segar seperti bayam, kenikir, dan tauge, disiram sambal kacang kental khas Jawa, lengkap dengan lauk seperti tempe goreng dan telur balado. Meski disajikan dengan alat sederhana, rasa dan kehangatannya tak tergantikan.

Biasanya ia memulai rute dari sekitar terminal Tawangmangu, menyusuri gang-gang dan perkampungan penduduk yang sudah mengenal baik kehadirannya setiap pagi. Sekitar pukul 05.30 pagi, ia sudah bersiap dan memulai perjalanan berkeliling, menembus kabut pagi demi menjangkau para pelanggan yang telah menunggu sarapan bergizi ala rumahan.

Meski usia tak lagi muda, ibu ini tetap memilih berjualan keliling karena bisa lebih dekat dengan pelanggan dan tidak perlu menyewa tempat. “Rezeki itu dijemput,” katanya sambil tersenyum. Warga setempat menyambut hangat kehadiran ibu penjual pecel ini. Selain karena rasanya yang enak dan harganya terjangkau, banyak yang mengaku terinspirasi oleh semangat dan konsistensinya dalam menjaga tradisi kuliner daerah.

Nasi pecel keliling ini bukan sekadar makanan, tapi juga pengingat bahwa kerja keras, keramahan, dan kesederhanaan masih menjadi nilai yang hidup di tengah masyarakat Tawangmangu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bakmi Serangkai, Sajian Lezat dan Terjangkau di Semarang

Malio Gelato, Destinasi Favorit Pencinta Es Krim di Kawasan Malioboro

Sedekah Laut Juwana: Tradisi Syukur Nelayan yang Tetap Hidup di Pati